Depot Bola - Setelah menanti selama 26 tahun, Fluminense akhirnya bisa mengakhiri paceklik gelar juara Liga Utama Brasil setelah menundukkan Guarani 1-0.
Kemenangan itu membuat perolehan poin Fluminense menjadi 71 angka, dua poin lebih baik dari Cruzeiro dan tiga angka lebih unggul dari Corinthians setelah 38 laga.
Gelar tersebut menjadi gelar kedua Fluminense setelah tim asuhan Carlo Alberto Parreira meraih gelar juara di tahun 1984.
Meski begitu, Fluminense tidak meraih kemenangan dengan mudah. Tekanan yang dilakukan skuad tuan rumah tidak membuahkan hasil sebelum memasuki menit ke-63.
Adalah bomber Fluminense Emerson yang menjadi penentu kemenangan timnya. Memaksimalkan umpan silang Carlinhos, Emerosn melakukan tendangan first time dari jarak dekat yang gagal diantisipasi kiper lawan.
"Gol itu akan menjadi bagian dari sejarah klub. Aku mengerti dalam 10, 20 atau 40 tahun lagi, orang -orang masih akan membicarakan gol itu dan betapa berartinya gol itu bagi klub," ungkap Emerson seusai pertandingan.
Kemenangan itu membuat perolehan poin Fluminense menjadi 71 angka, dua poin lebih baik dari Cruzeiro dan tiga angka lebih unggul dari Corinthians setelah 38 laga.
Gelar tersebut menjadi gelar kedua Fluminense setelah tim asuhan Carlo Alberto Parreira meraih gelar juara di tahun 1984.
Meski begitu, Fluminense tidak meraih kemenangan dengan mudah. Tekanan yang dilakukan skuad tuan rumah tidak membuahkan hasil sebelum memasuki menit ke-63.
Adalah bomber Fluminense Emerson yang menjadi penentu kemenangan timnya. Memaksimalkan umpan silang Carlinhos, Emerosn melakukan tendangan first time dari jarak dekat yang gagal diantisipasi kiper lawan.
"Gol itu akan menjadi bagian dari sejarah klub. Aku mengerti dalam 10, 20 atau 40 tahun lagi, orang -orang masih akan membicarakan gol itu dan betapa berartinya gol itu bagi klub," ungkap Emerson seusai pertandingan.
(goal.com)
0 comments:
Post a Comment